Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab meningkatnya tingkat emosi dan agresi di jalanan, antara lain:
- Stres: Kehidupan modern yang serba cepat dan kompleks, bisa membuat orang merasa stres dan tertekan. Masalah pekerjaan, keuangan, hubungan, dan sebagainya, dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah tersulut emosinya di jalanan.
- Kemacetan: Kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar, dapat membuat orang merasa frustasi dan marah. Terjebak di dalam kendaraan yang tidak bergerak selama berjam-jam, bisa membuat seseorang kehilangan kesabaran dan meledakkan emosinya.
- Kebiasaan buruk dalam berkendara: Banyak pengendara yang kurang memperhatikan aturan lalu lintas, seperti menyetir dengan kecepatan tinggi, menerobos lampu merah, mengemudi sambil menelepon atau menggunakan ponsel, dan sebagainya. Kebiasaan buruk ini bisa memicu reaksi negatif dari pengendara lainnya.
- Ketidakadilan: Ketidakadilan dalam berlalu lintas, seperti adanya oknum polisi atau petugas keamanan yang melakukan pelanggaran lalu lintas, bisa membuat orang merasa marah dan kesal. Hal ini bisa meningkatkan tingkat emosi dan agresi di jalanan.
- Konflik antarpengendara: Terkadang, konflik antarpengendara bisa terjadi karena kesalahpahaman atau ketidaksengajaan, namun bisa juga karena kesengajaan dan niat jahat. Konflik semacam ini bisa memicu reaksi negatif dari pengendara lainnya.
Penting untuk diingat bahwa tindakan emosional dan agresif di jalanan bisa sangat berbahaya dan berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk mengontrol emosi dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan di jalan raya.